Sebuah lukisan yang menggambarkan sosok tak senonoh Presiden Rusia Vladimir Putin yang memakai pakaian dalam, akhirnya disita oleh polisi Rusia dari sebuah galeri di Museum of Power, di Kota St Petersburg, Rusia.
Lukisan kontroversial tersebut menunjukkan sosok Presiden Putin yang sedang menyisir rambut Perdana Menteri Dmitry Medvedev. Tampilan lukisan itu dianggap sebagai sindiran terhadap orang nomor satu negara itu. Pasalnya, pemerintah Rusia dalam beberapa waktu yang lalu telah menetapkan kebijakan anti-homoseksual.
Saat penyitaan, perlawanan sempat terjadi dari pemilik galeri, Alexander Donskoy yang mengaggap penyitaan lukisannya tidak sesuai dengan prosedur. Namun polisi mengklaim bahwa pihaknya sudah mematuhi prosedur yang berlaku. Sebab lukisan tersebut tergolong pada pelanggaran hukum atas dasar penghinaan yang bahkan ditujukan kepada pemimpin negara tersebut. Pelaku dapat diganjar hukuman hingga satu tahun lamanya.
Selain lukisan Presiden Putin, ditemukan juga lukisan lainnya, menggambarkan anggota dewan legislatif St Petersburg Vitaly Milonov dengan latar lukisan warna pelangi yang dikenal dengan lambang homo. Sementara lukisan lain adalah kepala gereja Ortodoks Rusia dengan tubuh yang penuh dengan tusukan di temukan di Museum Penguasa.
Menurut informasi dari direktur Museum Penguasa di St Petersburg, sang seniman bernama Konstantin Altunin sudah ke luar Rusia. Kritik terhadap kebijakan pemerintah Rusia seputar pelarangan homoseksual disinyalir sebagai penyebab berbagai aksi yang terjadi di Rusia beberapa waktu ini.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Dihujani Kritik dari Fauzi Bowo, Ini Sikap Jokowi
Saat Partai Politik Gandeng Figur Bersih Sebagai Kandidat Presiden
Besok, Jutaan Warga Jawa Timur Serentak Pilih Gubernur-Wakil Gubernur
Mata Bocah 6 Tahun Ini Dicungkil Untuk Dijual
Seorang Putra Jenderal China Terjerat Kasus Pemerkosaan
Sumber : Metrotvnews.com | Tempo.co | Lori